388News.Com – Performa Juventus di Liga Italia 2023-2024 mulai menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan.
Hal itu tercermin dari hasil yang diraih Juventus dalam 10 laga terakhirnya di Liga Italia.
Setelah berhasil memastikan diri lolos ke perempat final Coppa Italia, penampilan I Bianconeri mengalami turbulensi hebat.
Sempat dua kali meraih kemenangan beruntun dengan skor 3-0 atas Sassuolo dan Lecce, mereka kesulitan menuai tripoin dalam 4 laga berikutnya.
Skuad arahan Massimiliano Allegri bermain seri 1-1 melawan Empoli, dua kali kalah dengan skor 0-1 dari Inter Milan dan Udinese, lalu ditahan imbang 2-2 oleh Hellas Verona.
Meski sempat menang 3-2 atas Frosinone, mereka kemudian keok 1-2 dari Napoli dan dua kali bermain seri melawan Atalanta (2-2) dan Genoa (0-0).
Hasil seri tanpa gol melawan Genoa dalam laga terbarunya membuat Juventus akhirnya tertahan di peringkat ketiga dan tertinggal 17 angka dari Inter Milan di klasemen sementara.
Selain itu posisi kedua yang sempat diamankan klub kini telah raib dan diambil alih oleh AC Milan.
Massimiliano Allegri dianggap menjadi sosok yang paling bertanggung jawab atas hasil buruk yang menimpa timnya.
Namun, mantan pelatih asal Italia, Fabio Capello, merasa Allegri bukan satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas buruknya performa Juventus belakangan ini.
“Kedua tim bahkan tidak bisa dibandingkan dalam hal kualitas dan bahkan AC Milan, yang sekarang berada di urutan kedua, lebih kompetitif daripada Bianconeri.”
“Pertandingan melawan Inter menunjukkan kepada para pemain Juventus perbedaan antara kedua tim. Hal itu mempengaruhi mereka.”
“Adrenalin dan konsentrasi menurun dan periode negatif ini adalah konsekuensinya.”
Capello turut membedah kekuatan bekas tim yang pernah diasuhnya itu dengan membandingkan Inter Milan dan AC Milan.
Kedua klub asal Kota Mode Italia tersebut sama-sama produktif di lini depan dengan Inter jauh lebih unggul berkat koleksi 71 gol di kompetisi domestik.
Berbeda dengan I Bianconeri yang baru mengepak 44 gol dari 29 pertandingan sejauh ini.
Perbedaan kualitas yang jauh antara Juventus dan dua klub asal Milan tersebut menjadi penyebab mereka babak belur belakangan ini.
“Apakah Anda tahu mengapa? Inter memiliki lebih banyak kualitas di lini tengah dan Milan, di sisi kiri, dapat melakukan apa saja selama 90 menit dengan Theo dan Leao,” ujar Capello melanjutkan.
“Di Juventus, pembeda hanya ada Rabiot dan bukan sebuah kebetulan jika Juventus berjuang keras saat pemain asal Prancis itu tidak sepenuhnya fit.”
“Setidaknya empat, tapi harus kelas atas. Klub dan pelatih harus menyetujuinya, pelatih harus didengar dalam hal transfer,” imbuhnya.