Efek Pawang Conor McGregor Jadi Pilihan, Islam Makhachev Dicap Tak Punya Nyali Untuk 1 Rematch

388News.Com – Sebagai pemegang sabuk juara kelas ringan UFC, Islam Makhachev tentu tidak akan kesulitan mencari musuh bertarungnya untuk tahun.

Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya benar di mana jagoan asal Dagestan, Rusia tersebut sedang bingung menentukan pilihan lawan.

Usai mempertimbangkan banyak hal, Makhachev akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Dustin Poirier yang tampil ciamik pada UFC 299.

Petarung berjuluk The Diamond tersebut mendapatkan kesempatan memperebutkan sabuk juara usai menumbangkan Benoit Saint Denis melalui KO.

Makhachev sendiri sejatinya menilai Poirier belum layak untuk berbagi oktagon dengannya dalam laga perebutan gelar.

Namun, tuntutan untuk segera menjalani pertarungan membuat sahabat dekat Khabib Nurmagomedov tersebut akhirnya memilihnya.

“Saya tahu Dustin Poirier tidak pantas mendapatkan laga perebutan gelar, tapi kami tidak memiliki opsi lain sekarang,” ucap Makhachev.

“Semua orang sibuk, saya ingin bertarung, saya ingin bertarung tiga kali tahun ini,” imbuhnya.

Poirier sendiri sejatinya sempat mendapatkan kesempatan melakoni laga perebutan gelar tatkala mahkota kelas ringan masih dipegang Charles Oliveira.

Peluang tersebut diraih dirinya usai menumbangkan Conor McGregor dalam pertandingan trilogi yang bergulir pada Juli 2021 lalu.

Keputusan Makhachev untuk memilih pawang McGregor sebagai lawannya mengundang pandangan miring dari salah satu rivalnya, Arman Tsarukyan.

Jagoan berpaspor Georgia tersebut menilai dipilihnya Poirier menjadi tanda bahwa Makhachev menghindari pertarungan melawannya.

Meski pernah kalah, Tsarukyan menegaskan dirinya saat ini jauh lebih berbahaya dibandingkan saat pertama kali bersua Makhachev.

Tsarukyan sempat menjadi korban keganasan Makhachev pada April 2019 lalu melalui keputusan mutlak dalam laga tiga ronde.

“Dia merasa seperti saya akan meraih kemenangan dan baginya duel melawan Dustin Poirier lebih bagus dari pada saya karena lebih berbahaya,” imbuhnya.

Menorehkan tiga kemenangan beruntun, Tsarukyan menilai Makhachev memilih Poirer sebagai lawan karena motif uang.

“Saya tahu gulat, dan maksud saya dia bisa menghasilkan lebih banyak uang dengan melawan Poirier, mungkin karena itu dia tertarik,” kata Tsarukyan.

Petarung berusia 27 tahun tersebut kini akan fokus mengalahkan Charles Oliveira terlebih dulu sebelum menagih duel rematch melawan Makhachev.

“Ngomong-omong, itu bukanlah masalah, saya hanya fokus kepada Charles Oliveira,” ucap Tsarukyan.

“Setelah pertarungan itu, kami akan membicarakan lagi tentang rematch ini,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *